Bismillaah.......
Saudariku, syari’at telah menaikkan derajat kita, mendudukkan kita dalam posisi yang mulia dan melindungi kita dari berbagai hal yang membawa keburukan. Amat disayangkan wahai saudariku, jika kita tidak menyadari hal itu. Lihatlah di sekitar kita betapa banyak hak-hak seorang wanita yang dilecehkan dan kewajiban-kewajiban seorang wanita yang terlupakan.
Tenanglah wahai Saudariku, kami adalah wanita seperti dirimu. Kami memahami keadaanmu ketika merasakan betapa menjadi seorang wanita bukanlah hal yang mudah. Di satu sisi wanita menunjukkan keindahan namun di sisi lain wanita juga menjadi fitnah dunia. Bukan sekedar itu saja namun seorang wanita juga memiliki amanah yang besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di akherat nanti. Amanah-amanah tersebut terangkai dalam berbagai peran dalam diri seorang wanita di dalam kehidupannya:
Wanita sebagai seorang anak, yang harus berbakti kepada kedua orangtuanya
Seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Dan Rabbmu telah memerintahkan kepada manusia janganlah kalian beribadah melainkanhanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orangtua dengan sebaik-baiknya…” (QS. Al Israa’: 23)
Wanita sebagai seorang istri, yang harus taat kepada suami
“Kalau seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada seorang yang lain maka akan aku perintahkan seorang wanita untuk sujud kepada suaminya.”(HR. at-Tirmidzi no. 1159, Ibnu Majah no. 1853 san dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Wanita juga sebagai seorang ibu yang harus mendidik dan merawat anak-anaknya dari sulbi hingga dewasa
“Istri adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhori & Muslim)
Subhanallah… itu tiga peran dari sekian banyak peran yang harus diampu oleh seorang wanita. Beratkah??? Jangan khawatir Saudariku, ingatlah di balik sekian banyak peran tersebut tersimpan mutiara nikmat yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala jika kita mau menyadarinya.