• Breaking News

    Pejuang Pena

    Coretan seorang hamba al-Izzah

    Thursday, 16 August 2012

    14 Mujahidin Mesir Dihukum Mati


    ISMAILIA, MESIR-Pengadilan pidana Ismailia, Mesir, pada hari Selasa (15/08/2012) menjatuhi hukuman eksekusi mati kepada 14 orang Mujahidin dari Jama’ah Al Tauhid wa Al Jihad karena menyerang sebuah kantor polisi toghut di kota Arish pada bulan Juli tahun lalu dan membunuh perwira militer dan polisi toghut Mesir. Mengapa ke 14 Mujahidin Tauhid wal Jihad itu bisa dieksekusi di negeri Mesir pasca penggulingan fir’aun Mesir, Husni Mubarak. Dimana Mursi?
     
    Mujahidin Tauhid wal Jihad

    Sebuah ironisme ditunjukkan presiden terpilih melalui pemilu Mesir, Muhammad Mursi. Alih-alih dibanggakan dan digadang-gadangkan akan menerapkan syariat Islam di Mesir secara sempurna, Mursi malah membiarkan dan tidak mencegah eksekusi mati pengadilan pidana Mesir terhadap 14 Mujahidin dari Jama’ah Tauhid wal Jihad. Astaghfirullah!

    Mujahidin Tauhid wal Jihad, Selasa (15/08/2012) terlihat berjanggut, mengenakan gamis putih, berjalan keluar dari tahanan, sebagian berdiri dan ada yang duduk di dalam jeruji logam. Satu orang Mujahin dibawa ke pengadilan menggunakan kursi roda, 6 orang Mujahidin menolan hadir di pengadilan dan yang lainnya dihukum in absentia.

    Mereka semua adalah 14 orang Mujahidin dari Jama’ah Tauhid wal Jihad yang harus menelan kenyataan pahit dihukum mati, di saat pemimpin Mesir tidak lagi di bawah fir’aun modern, Husni Mubarak, melainkan di bawah Muhammad Mursi, presiden asal Ikhwanul Muslimin, yang dianggap dapat membawa angin segar kebangkitan Islam di Mesir.

    Namun apa daya, ke-14 Mujahidin Tauhid wal Jihad ini ternyata harus menerima hukuman eksekusi mati, di pengadilan pidana Ismailia, Mesir, Selasa (15/08/2012). Tidak ada pembelaan, instruksi pembebasan, bahkan sebuah kunjungan persahabatan dan persaudaraan sesama kaum Muslimin, apalagi mereka adalah Mujahidin Mesir yang memperjuangkan tegaknya syariat Islam di bumi Kinanah tersebut.


    Dimana Mursi?

    Timbul pertanyaan di benak kaum Muslimin di seluruh dunia yang berharap kepada Muhammad Mursi, presiden terpilih Mesir asal Jama’ah Ikhwanul Muslimin, dimana keberadaannya ketika para Mujahidin ini dijatuhi hukuman mati?

    Pengadilan memutuskan bahwa surat-surat dari narapidana dikirim ke Grand Mufti Ali Gomaa, yang rutin untuk hukuman mati. Pendapat mufti pada hukuman mati adalah konsultatif. Pengadilan menetapkan 24 September untuk membaca putusan itu dan terus mencoba seluruh terdakwa.

    Pemerintah Mesir mengatakan bahwa Mujahidin dari Jama’ah Al-Tauhid wa al-Jihad berada di balik pemboman 7 Juli 2004 Oktober di sebuah resor Taba di perbatasan Mesir-Israel, di Sharm el-Sheikh pada 23 Juli 2005, dan di Dahab pada 24 April 2006. Selain itu, mereka juga dianggap bertanggung jawab pada pengerangan sebuah kantor polisi toghut di kota Arish pada bulan Juli tahun lalu dan membunuh perwira militer dan polisi toghut Mesir.

    Sekali lagi kita menanyakan dimana Mursi dalam kejadian ini? Bukankah seharusnya dia melindungi para Mujahidin yang telah berjuang untuk menggulingkan toghut Mesir, Husni Mubarak dan bukannya malah setuju dan diam saja ketika 14 orang Mujahidin dari Jama’ah Tauhid wal Jihad dijatuhi hukuman mati?

    Wallahu’alam bis showab!

     source : almustaqbal.net

    WARNING !

    Konten blog ini masih banyak kekurangan.

    (Beberapa konten dari zaman SMA dulu, mohon maklum)

    Ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang mafsadat serta syubhat.

    Semoga Arrohmaan menjaga, menunjuki dan mengampuni pemilik blog ini.

    Baarokallaahu fiikum.

    Ukhtukum Fillaah,

    Al-Qowarir Fidinillaah.

    Sahabat Blogger

    Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net