• Breaking News

    Pejuang Pena

    Coretan seorang hamba al-Izzah

    Tuesday, 31 July 2012

    SELAPUT DARA ANTARA MITOS DAN KENYATAAN

    SELAPUT DARA ANTARA MITOS DAN KENYATAAN

    Teman-teman yang baik, mungkin ini adalah sebuah pembahasan yang tabu menurut sebagian orang. Namun akan menjadi pengetahuan yang bermanfaat buat para wanita. Terlebih lagi buat para pria yang tidak mengerti tentang masalah ini, bisa-bisa menaruh curiga pada seorang wanita idaman hatinya. Untuk itu mari kita simak sedikit pembahasan yang sangat menarik berikut ini :

    Selaput Dara : Antara Mitos dan Fakta

    Seorang laki-laki muda bertanya pada dokter yang mengasuh rubrik kesehatan di
    sebuah website. "Dok, mengapa di malam pertama istri saya tidak mengeluarkan
    darah ya? Apakah istri saya sudah tidak perawan?" Jawaban sang dokter ternyata
    sangat menarik. Ia memulainya dengan kalimat, "Berapa liter darah yang Anda
    butuhkan untuk meyakinkan diri bahwa istri Anda masih perawan?" Selanjutnya
    dokter itu menjelaskan bahwa robeknya selaput dara tidak harus ditandai dengan
    perdarahan.

    Selaput dara atau dalam bahasa medisnya dikenal sebagai hymen, adalah membran
    tipis yang sebenarnya secara biologis tidak berfungsi namun mempunyai beban
    kultural dan psikologis yang sangat berat bagi wanita. Utuh tidaknya selaput ini akan
    menentukan langgeng tidaknya ikatan perkawinan bagi sebagian orang. Ditambah
    lagi pemahaman banyak orang mengenai selaput dara yang cenderung berbau mitos
    ketimbang faktanya. Apa saja yang perlu diketahui tentang selaput dara?

    TIDAK SELALU DITANDAI PERDARAHAN

    MITOS darah di malam pertama sepertinya menjadi sebuah ritual sakral yang bisa
    menentukan tinggi-rendahnya martabat seorang perempuan. Kalau tidak keluar
    darah berarti sudah tidak perawan, kalau tidak perawan berarti bukan perempuan
    baik-baik. Waduh!

    Padahal faktanya secara medis, robeknya selaput dara tidak harus diikuti dengan
    keluarnya bercak darah. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya:

    * Terlalu rapuh
    Bisa jadi selaput dara itu sudah robek sebelumnya karena terlalu rapuh. Beberapa
    jenis olahraga seperti berkuda, bela diri, bersepeda dan sebagainya bisa menjadi
    penyebab robeknya selaput dara. Apalagi kalau selaput daranya termasuk jenis yang
    rapuh.

    * Kelewat elastis
    Tidak adanya bercak darah di malam pertama mungkin saja disebabkan belum
    robeknya selaput dara karena sifatnya sangat elastis. Harap diketahui, membran ini
    sangat fleksibel. Pada beberapa kasus ditemukan bahwa elastisitas selaput dara
    memungkinkannya tidak robek pada waktu pertama kali berhubungan seksual.
    Bahkan ada yang baru koyak setelah wanita tersebut melahirkan!

    * Darah tidak banyak
    Atau bisa saja sebenarnya keluar bercak darah, tapi karena sangat sedikit sehingga
    tidak mudah terlihat oleh mata. Banyak orang yang mengira kalau selaput dara
    robek akan keluar banyak darah. Padahal karena sedemikian tipisnya, selaput dara
    yang robek tidak selalu menyebabkan keluar darah dalam jumlah banyak.

    * Tidak punya selaput dara
    Perkembangan teknologi memungkinkan dilakukannya penelitian tentang selaput
    dara secara mendalam. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan karena dalam
    penelitian yang dilakukan para seksolog ditemukan beberapa perempuan yang sejak
    lahir memang tidak memiliki membran ini. Pada kasus ini keberadaan selaput dara
    tidak selalu membuktikan bahwa perempuan belum pernah melakukan hubungan
    seksual masih teruji kegadisannya.

    MACAM-MACAM BENTUK SELAPUT DARA

    TERNYATA tidak hanya tubuh yang bisa dilihat bentuknya, selaput dara pun
    mempunyai bentuk dengan derajat kelembutan dan fleksibilitas yang berbeda-beda.
    Semuanya bersifat individual. Ada bermacam
    bentuk selaput dara, yaitu:
    - Annular Hymen, selaput melingkari lubang vagina.
    - Septate Hymen, selaput yang ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka.
    - Cibriform Hymen, selaput ini juga ditandai beberapa lubang yang terbuka, tapi
    lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.
    - Introitus, pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam berhubungan
    seksual, bisa saja lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan
    selaput dara.

    KEPERAWANAN = KEPERCAYAAN

    DENGAN diketahuinya berbagai bentuk selaput dara seperti di atas, maka hilangnya
    keperawanan di malam pertama yang tidak didahului dengan keluarnya bercak darah
    menjadi semakin jelas. Walaupun perdarahan di malam pertama bisa menjadi bukti
    bahwa wanita tersebut masih perawan (virgin), tapi tidak tertutup kemungkinan
    beberapa wanita yang lihai dan sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual,
    masih tetap mengeluarkan bercak darah karena sisa selaput dara yang terluka,
    sehingga ia terkesan masih virgin.

    Pendek kata, keperawanan adalah masalah kepercayaan. Seorang wanita yang
    selaput daranya robek karena olahraga dan tidak mengeluarkan darah di malam
    pertama, apakah bisa dicap sudah tidak gadis lagi? Sedangkan di sisi lain, ada
    wanita yang "lebih beruntung", walaupun sudah berhubungan seksual berulang kali
    namun di malam pertama masih keluar darah karena adanya sisa selaput dara yang
    terluka. Apakah adil pelabelan perawan dan tidak perawan pada kasus di atas. Sekali
    lagi, keperawanan adalah masalah kepercayaan.

    Bila kehidupan rumah tangga sudah sedemikian bahagianya, apalagi dengan hadirnya sang buah hati, masih memusingkan darah yang tidak "tertumpah" di malam pertama? Mitos tentang selaput dara memang tidak semuanya sesuai fakta.

    Silahkan berbagi untuk teman-teman anda mudah-mudahan kita sama-sama memahami hal-hal yang sepele ini.

    source:  stw http://www.facebook.com/pages/Sobat-STW/337458909608121 

    WARNING !

    Konten blog ini masih banyak kekurangan.

    (Beberapa konten dari zaman SMA dulu, mohon maklum)

    Ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang mafsadat serta syubhat.

    Semoga Arrohmaan menjaga, menunjuki dan mengampuni pemilik blog ini.

    Baarokallaahu fiikum.

    Ukhtukum Fillaah,

    Al-Qowarir Fidinillaah.

    Sahabat Blogger

    Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net