Bismillaahirrohmaanirrohiim........
sahabatku, kau dan aku tahu akan bumbu kehidupan ini. Dan semua itupun pernah terasa oleh kita. Sahabatku, manakala kulihat dirimu terdiam membisu, nampak beban beratmu, namun kau harus ingat kami siap menggandeng tanganmu utk meringankan bebanmu. Tapi ketika lisanmu tak kuasa menyapa sekelilingmu utk berbagi, bukankah Allaah ta'ala lebih dari cukup untuk meringankan bebanmu, padahal kau dan aku tahu bahwa tiadalah cobaan datang kecuali sesuai dg kemampuan kita. Sahabatku, manakala nampak olehku senyummu itu, terlalu mudah untukku membedakan senyuman kebahagiaan dg senyuman yang kau buat untuk menutupi beban di jiwamu..... Tapi, dengan senyumanmu itu secara tidak sadar kau telah mengurangi beban dalam hidupmu.... dan aku bangga akan hal itu. Jika orang lain berkata, "itu senyum palsu." maka biarlah kujawab: bukan senyum palsu yang diingini bibir itu, tapi ia ingin ikut membantu meringankan beban hati karena mereka adalah satu kesatuan.... layaknya ketika kau coba menghibur kawanmu manakala bersedih....
Kalaupun memang sekelilingmu nampak acuh terhadap dirimu, ingatlah semua itu tak benar.... akan ada sakit pula di hati kami ketika nampak pada dirimu kesedihan....... sekecil apapun itu... tapi kami bisa apa dengan diammu. Aku hanya berharap agar engkau tabah dan tak berhenti tersenyum.
sahabatku, kau dan aku tahu akan bumbu kehidupan ini. Dan semua itupun pernah terasa oleh kita. Sahabatku, manakala kulihat dirimu terdiam membisu, nampak beban beratmu, namun kau harus ingat kami siap menggandeng tanganmu utk meringankan bebanmu. Tapi ketika lisanmu tak kuasa menyapa sekelilingmu utk berbagi, bukankah Allaah ta'ala lebih dari cukup untuk meringankan bebanmu, padahal kau dan aku tahu bahwa tiadalah cobaan datang kecuali sesuai dg kemampuan kita. Sahabatku, manakala nampak olehku senyummu itu, terlalu mudah untukku membedakan senyuman kebahagiaan dg senyuman yang kau buat untuk menutupi beban di jiwamu..... Tapi, dengan senyumanmu itu secara tidak sadar kau telah mengurangi beban dalam hidupmu.... dan aku bangga akan hal itu. Jika orang lain berkata, "itu senyum palsu." maka biarlah kujawab: bukan senyum palsu yang diingini bibir itu, tapi ia ingin ikut membantu meringankan beban hati karena mereka adalah satu kesatuan.... layaknya ketika kau coba menghibur kawanmu manakala bersedih....
Kalaupun memang sekelilingmu nampak acuh terhadap dirimu, ingatlah semua itu tak benar.... akan ada sakit pula di hati kami ketika nampak pada dirimu kesedihan....... sekecil apapun itu... tapi kami bisa apa dengan diammu. Aku hanya berharap agar engkau tabah dan tak berhenti tersenyum.