"Pemuda yang cerdas adalah yang bermanfaat bagi umat." Kalimat tersebut telah diaplikasikan oleh 3 mahasiswa dari salah satu universitas ternama di Indonesia.
Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) semester
delapan Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menciptakan aplikasi
sensor porno. Aplikasi tersebut dibuat dari partisipasi mereka di
perlombaan Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM).
"Di perlombaan itu intinya kami ditantang bagaimana menciptakan aplikasi untuk mengatasi permasalahan bangsa," kata ketua tim mahasiswa IPB, Ilham Satyabudi, Rabu (8/6).
Ilham menjelaskan, banyaknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual pada anak menjadi latar belakang ide aplikasi yang mereka buat. Akhirnya, kata dia, membuat aplikasi yang dinamakan integrated porn autocensor.
"Masyarakat sekarang bisa mengunduh aplikasi tersebut di web kami ayosensor.in secara gratis tampa berbayar," tutur anggota tim lainnya Yuandri Trisaputra. Menurutnya, aplikasi tersebut bisa dipasang di chrome, mozila, dan opera ini.
Salah seorang tim lainnya Gusti Bima Marlawanto menjelaskan, sensor yang bisa dilakukan oleh aplikasi tersebut hanya sebatas kata-kata dan gambar porno. Tim tersebut sudah menghimpun sebanyak 199 kata porno.
"199 kata porno ini kami ambil dari bahasa gaul, bahasa jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris," ungkap Yuandri.
Hingga sekarang aplikasi tersebut bisa diunduh, kekurangannya belum bisa mendeteksi konten porno berupa video. Selain itu, akurasi ketepatan sensor gambar baru 82 % dan tulisan 79 %.
"Kami selanjutnya akan melakukan update terutama sensor video namun butuh waktu lama. Untuk kata-kata juga akan kami tambahkan nama-nama bintang porno agar bisa tersensor," kata Yuandri.
"Di perlombaan itu intinya kami ditantang bagaimana menciptakan aplikasi untuk mengatasi permasalahan bangsa," kata ketua tim mahasiswa IPB, Ilham Satyabudi, Rabu (8/6).
Ilham menjelaskan, banyaknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual pada anak menjadi latar belakang ide aplikasi yang mereka buat. Akhirnya, kata dia, membuat aplikasi yang dinamakan integrated porn autocensor.
"Masyarakat sekarang bisa mengunduh aplikasi tersebut di web kami ayosensor.in secara gratis tampa berbayar," tutur anggota tim lainnya Yuandri Trisaputra. Menurutnya, aplikasi tersebut bisa dipasang di chrome, mozila, dan opera ini.
Salah seorang tim lainnya Gusti Bima Marlawanto menjelaskan, sensor yang bisa dilakukan oleh aplikasi tersebut hanya sebatas kata-kata dan gambar porno. Tim tersebut sudah menghimpun sebanyak 199 kata porno.
"199 kata porno ini kami ambil dari bahasa gaul, bahasa jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris," ungkap Yuandri.
Hingga sekarang aplikasi tersebut bisa diunduh, kekurangannya belum bisa mendeteksi konten porno berupa video. Selain itu, akurasi ketepatan sensor gambar baru 82 % dan tulisan 79 %.
"Kami selanjutnya akan melakukan update terutama sensor video namun butuh waktu lama. Untuk kata-kata juga akan kami tambahkan nama-nama bintang porno agar bisa tersensor," kata Yuandri.
Source : republika.co.id
editor : AQ