• Breaking News

    Pejuang Pena

    Coretan seorang hamba al-Izzah

    Thursday, 25 April 2013

    Ketika Bunga-Bunga Bermekaran...


    Ketika bunga-bunga bermekaran di taman.......... disana pulalah gulma dan hama serentak mengunjukkan keberadaannya. Mencoba mengganggu mekarnya bunga, berharap ia layu sebelum mekar lama dan tercium aromanya oleh kupu-kupu dan sebelum ia mempersembahkan madunya untuk lebah.
    Kawan , seperti itulah perumpamaan perjalanan kita saat kita berada di masa yang produktif. Hambatan pasti ada, mustahil untuk dihindari... karena ia datang untuk dilalui dengan keteguhan hati.
    Sebelumnya bunga itu hanya setangkai tanaman yang berduri dan tiada menawan sedikitpun sehingga anginpun tak tega menghempasnya karena betapa ia terlalu renta....
    Begitulah ketika seseorang tengah berada di saat keterpurukannya, tak menyadari akan potensi dirinya yang ketika ia mau untuk menggalinya maka ia takkan seperti itu... maka mulailah dari sekarang untuk tetap tegar dan kuat, karena ketika kita lemah yang menyambut kita hanyalah keterpurukan , tiada yang lain !
    Saatnya memperbaiki niatan yang selama ini tertutupi oleh kelabu angan dan olehnya senantiasa hati terasingkan dari cahaya semangat.
    Kita hanya hidup sementara kawan....

    Pernahkah kalian berfikir, manakala kelak kita telah tiada dan tiada satupun yang kita persembahkan untuk kebaikan umat manusia ini, lantas bagaimana kita lantas bangga pergi dari dunia dengan bahagia... sedangkan yang lain tengah berlomba-lomba untuk berkarya... mempersembahkan tiap detik usianya untuk meninggikan kemuliaan ISLAM.

    Tentu saja smua itu tak semudah ketika kita mengacungkan tangan dan berkata aku bisa, sedangkan setelah itu raga kembali renta tertempa oleh kerikil yang terlampau kecil.

    Yang kita butuhkan adalah CINTA. Ya.... cinta yang sejati, ia yang menjadikan kita tak berputus asa dalam menghadapi nestapa panggung sandiwara. Dan menjadikan kita apa adanya serta menjadi semua bisa untuk terus berjuang mengarungi hamparan kefana’an dunia ini.

    Cinta yang menjadikan kita takut untuk berdusta, serta cinta yang menjadikan kita di barisan terdepan dalam sebuah perjuangan membela agama Allaah subhaanahu wata’ala.
    Bukan “cinta” yang membuat lisanmu kelu untuk tak berdusta serta mengingkari tanda-tanda kebesarannya, karena ia hanyalah nafsu belaka. Ia hanya datang manakala hati tak khusyu’ dengan ketaatan kepada Allaah ‘azza wa jalla. Dan ia akan tetap terus menjerat jiwa manakala sang hamba tidak mau melepaskan angan semunya. Karena cinta haqiqi itu menunjukka kita kepada keta’atan, bukan kemaksiatan.

    Pernahkah kau tahu betapa seluruh alam semesta tunduk patuh kepada Robb-Nya. Tentu saja, itu karena mereka sungguh sangat takut kepada Allaah. Setiap disebut asma-Nya, maka tunduklah mereka yang taat kepada-Nya. Bagaimana dengan kita yang dianugrahi kelebihan.... mata yang dengannya Allaah memerintahkan kita untuk melihat ayat-ayat-Nya, telinga yang dengannya kita mampu mendengar asma-Nya serta lisan yang mana Allaah menjadikannya agar kita membisikkan kebaikan. Dan tentu saja hati, yang senantiasa berbolak-balik  sesuai dengan nai-turunnya keimanan seorang hamba.
    Dengan amal sholih dan menghindari keburukanlah yang mampu mencharge hati agar tetap lapang. In syaa Allaah...

    WARNING !

    Konten blog ini masih banyak kekurangan.

    (Beberapa konten dari zaman SMA dulu, mohon maklum)

    Ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang mafsadat serta syubhat.

    Semoga Arrohmaan menjaga, menunjuki dan mengampuni pemilik blog ini.

    Baarokallaahu fiikum.

    Ukhtukum Fillaah,

    Al-Qowarir Fidinillaah.

    Sahabat Blogger

    Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net