Ukhty, dalam masa dewasamu kini... engakau pasti menantikan sosok tambatan hati...
Ia yang sederhana , namun amat takut akan Robb-Nya....
Namun ukhty, kadangkala penantianmu tidak akan pernah diketahui oleh ia yang kau tunggu...
Iapun berhak memilih, selayaknya dirimu memilih menantinya....
Ukhty, parasmu yang sederhana memang tidak banyak yang terpesona....
akhlakmu pun jga biasa saja, dan kau menyadari itu....
Namun kau mau memperbaiki, dan itu nilai tambah bagimu.....
Ukhty, kadang hatimu tersakiti....
ketika kau melihat ia yang ka nanti pergi menuju yang ia kasihi....
meski kau yakin janji Allaah itu pasti....
Ia memang berhak memilih yang lebih elok parasnya, karena itu bukan suatu dosa...
meski kau berpendapat, bukankah aku telah mencoba memperbaiki akhlakku..
sedang Rosul mengutamakan akhlak...
Ukhty, ingatlah pula bahwa Rosulpun memerintahkan nadzor agar ada ketertarikan....
dan itu memang tak salah....
aku tahu diammu kini karena merasa malu akan keadaanmu...
kau merasa amat sangat sederhana meski memang tetap semuanya karunia terindah dari Ilah...
Napas panjangmu, redupnya semangatmu sudah sangat cukup menjelaskan akan isi hatimu...
tunggu dulu ukhty, kenapa kau bersedih??
aku tahu ini berat.... namun bukankah kau kuat, dan inilah kelebihanmu....
kau akan lebih kuat menerima semua ini . maka Allaah merencanakan ini in syaa Allaah...
dan.... tunggu dulu ukhty, air matamu itu terlalu mahal untuk kau cecerkan....
usaplah, dan yakinlah bahwa Allaah tahu yang terbaik bagi hamba-Nya...
dan percayalah bahwa yang dipilihkan Allaah memang itulah takdirmu....
dan takkan kembali apa-apa yang kau tangisi...
Mungkin Allaah hendak mengujimu ukhty...
kau bilang kau ingin perbaiki diri, maka inilah jawaban Allaah...
semua ini hadiah atas munajatmu ukhty...
maka bersabarlah.....
Karena kesabaranmu itu lebih berharga daripada impian di duniamu terlaksana... karena buah kesabaran adalah di akhirot... in syaa Allaah...
maka berbahagialah.....