Bismillaahirrohmaanirrohiim.......
Di dalam kehidupan ini, sungguh penuh dengan pilihan. Positive, negative, syubhat bagiku semua itu adalah biasa. Semua telah diatur sedemikian rupa, hingga terkadang akupun tak sadarkan diri manakala terlarut di dalamnya. Dan ketika aku terbangun, aku terhentak oleh nasihat mereka .... aku tak tahu ada apa ini. Sahabat yang aku kira tak pernah ada, tiba-tiba ia datang dan menasehatiku. Ya,,, kala itu air mataku menetes..... betapa terharu karena ternyata ia memperhatikanku dalam diam.
Sahabatku, ku coba senantiasa mengingat nasehatmu itu.....
saat aku lalai dalam lembah maya, meskipun aku selalu berlindung di belakang statement “aku disini mencari ilmu” tapi kau selalu merapuhkan statemenku itu, dan kau memang benar.....
Melihat matamu seakan-akan kau berkata,” bagaimana bisa kau mengaku sebagai seorang muslimah, bagaimana bisa kau mengharap menjadi seorang aktifis, bagaimana kau bisa menggapai citamu jika kau hanya larut dalam alam mimpi, jatuh ke dalam alam maya?? Bagaimana bisa.... sedangkan di kehidupan nyata kau berantakan, tiada sosialisasi, tiada silaturohim...?!,
dan sontak saat itu pula langsung ku terdiam, karena aku tahu kata-katamu itu benar dan kau mengerti akan keadaanku sejak lahirku.
Dan dari semangatmu, kau seolah-olah berkata,” bagaimana bisa kau mengharapkan sesuatu sedangkan kau hanya diam dg tidak bergerak di dalam hidupmu?!
Dan dari keberanianmu, aku menangkap sebuah keseriusan dalm dirimu yg membuatku hanya bisa diam memperhatikanmu....
bagaimana tidak, ternyata selama ini engkau memperhatikanku dan mempedulikanku.
seringkali aku berkata,” aku tidak bisa!” manakala kau meminta bantuanku.
tapi,,,, tapi mengapa ketika aku membutuhkan bantuan , kau berkata ,” ya.. aku siap. Apa yang bisa aku bantu untukmu wahai adikku....
sungguh, sungguh aku sangat malu mengingat hal ini.....
ternyata selama ini aku hanyalah PENGECUT yang tanpa kusadar kalian selalu membimbingku.... tapi, betapa bodohnya aku ketika tak kupahami apa maksud kalian.....
maafkan aku wahai sahabatku.... kalianlah saudaraku yang terbaik yang pernah ada. Kalianlah kakakku .... terimakasih atas semua kebaikan kalian atas diriku. Sungguh semua ini adalah rancangan Allaah ‘azza wa Jalla yang membuatku bahagia.
Semoga Allaah ‘azza wa Jalla senantiasa melindungi kita, orang tua kita dan keluarga kita dengan menuntun kita diatas petunjuk Robbunaa....
Di dalam kehidupan ini, sungguh penuh dengan pilihan. Positive, negative, syubhat bagiku semua itu adalah biasa. Semua telah diatur sedemikian rupa, hingga terkadang akupun tak sadarkan diri manakala terlarut di dalamnya. Dan ketika aku terbangun, aku terhentak oleh nasihat mereka .... aku tak tahu ada apa ini. Sahabat yang aku kira tak pernah ada, tiba-tiba ia datang dan menasehatiku. Ya,,, kala itu air mataku menetes..... betapa terharu karena ternyata ia memperhatikanku dalam diam.
Sahabatku, ku coba senantiasa mengingat nasehatmu itu.....
saat aku lalai dalam lembah maya, meskipun aku selalu berlindung di belakang statement “aku disini mencari ilmu” tapi kau selalu merapuhkan statemenku itu, dan kau memang benar.....
Melihat matamu seakan-akan kau berkata,” bagaimana bisa kau mengaku sebagai seorang muslimah, bagaimana bisa kau mengharap menjadi seorang aktifis, bagaimana kau bisa menggapai citamu jika kau hanya larut dalam alam mimpi, jatuh ke dalam alam maya?? Bagaimana bisa.... sedangkan di kehidupan nyata kau berantakan, tiada sosialisasi, tiada silaturohim...?!,
dan sontak saat itu pula langsung ku terdiam, karena aku tahu kata-katamu itu benar dan kau mengerti akan keadaanku sejak lahirku.
Dan dari semangatmu, kau seolah-olah berkata,” bagaimana bisa kau mengharapkan sesuatu sedangkan kau hanya diam dg tidak bergerak di dalam hidupmu?!
Dan dari keberanianmu, aku menangkap sebuah keseriusan dalm dirimu yg membuatku hanya bisa diam memperhatikanmu....
bagaimana tidak, ternyata selama ini engkau memperhatikanku dan mempedulikanku.
seringkali aku berkata,” aku tidak bisa!” manakala kau meminta bantuanku.
tapi,,,, tapi mengapa ketika aku membutuhkan bantuan , kau berkata ,” ya.. aku siap. Apa yang bisa aku bantu untukmu wahai adikku....
sungguh, sungguh aku sangat malu mengingat hal ini.....
ternyata selama ini aku hanyalah PENGECUT yang tanpa kusadar kalian selalu membimbingku.... tapi, betapa bodohnya aku ketika tak kupahami apa maksud kalian.....
maafkan aku wahai sahabatku.... kalianlah saudaraku yang terbaik yang pernah ada. Kalianlah kakakku .... terimakasih atas semua kebaikan kalian atas diriku. Sungguh semua ini adalah rancangan Allaah ‘azza wa Jalla yang membuatku bahagia.
Semoga Allaah ‘azza wa Jalla senantiasa melindungi kita, orang tua kita dan keluarga kita dengan menuntun kita diatas petunjuk Robbunaa....