A.
Definisi Kematian
Ø Definisi secara syar’i:
1. Selesai tugas pengabdian seorang manusia di dunia.
2. Tanda habisnya rezeki yang dinikmati.
3. Terlepasnya ruh dari jasad.
Salah seorang Salaf mengatakan bahwa kematian adalah pintu (الموت الباب)
yakni pintu masuk ke alam barzakh. Kematian juga merupakan pemutus kenikmatan
manusia selama di dunia.
Kematian adalah perkara yang pasti dialami oleh manusia. Dan
kematian bisa terjadi kapan saja sesuai yang dikehendaki Allaah Ta’ala. Serta
tidak satupun makhluk yang tahu kapan kematian itu tiba.
Ø Definisi secara medis:
1. Berhentinya jantung.
2. Tidak berfungsinya organ tubuh manusia.
B.
Dalil tentang Kematian
a. QS. Ali Imron 185
كُلُّ
نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya : “Setiap yang bernyawa akan
merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna
balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga,
maka sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang
memperdaya .”
b. QS. Al-Anbiya’ 35
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ
وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya : “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, Kami mengujimu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya
kepada Kami.”
c. QS. Al-Ankabut 57
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian
hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
Kehidupan
terakhir adalah kehidupan, bukan kematian (yakni kehidupan akhirat). Hal ini
dikuatkan dengan adanya dalil-dalil kematian yang berjumlah 162, sedangkan
dalil-dalil tentang kehidupan berjumlah 163.
C.
Saat Kematian
Kematian adalah mutlak hak Allaah
Ta’ala. Tidak bisa diajukan atau ditunda barang sebentar saja.
QS. Al-A’raf 34
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا
يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya
: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya
mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya.”
QS. Yunus 49
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ
اللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ
سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya : “Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan
kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang
dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang
ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak
(pula) mendahulukan(nya).”
QS.
An-Nahl 61
وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ
بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَٰكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ
أَجَلٍ مُسَمًّى ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا
يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya : “Jikalau
Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan
ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah
menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah
tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.”
D.
Sebab Kematian
QS. Al-Anfal 6
يُجَادِلُونَكَ فِي الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَأَنَّمَا
يُسَاقُونَ إِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُونَ
Artinya : “Mereka membantahmu tentang
kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau
kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).”
E.
Tempat Kematian
QS. Luqman 34
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ
وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya : “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang
dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.”
5
Kategori Kematian :
a. Berani
mati ; merasa hebat atau kebal dari kematian, salah satu sifat sombong
yang amat dibenci.
b. Sengaja
mati; bunuh diri, hal ini amat dibenci
oleh Allaah Ta’ala dan dilaknat.
c. Takut
mati; termasuk sifat pengecut dan
terjangkit penyakit wahn (cinta dunia
dan takut mati).
d.
Lupa Mati; sesungguhnya
usia tidak mempengaruhi datangnya ajal, bayi pun bisa mati.
e.
Ingat mati (Dzikrul
Maut) ; orang yang cerdas adalah yang
paling banyak mengingat kematian dan mempersiapkaan untuk kehidupan setelahnya.
Dan inilah kategori yang benar.
Dzikrul
Maut memiliki fungsi : 1. Social Control / rem 2. Meningkatkan kualitas dan volume
ibadah.
(resuman dari materi Ustadz Abdussalam)