• Breaking News

    Pejuang Pena

    Coretan seorang hamba al-Izzah

    Saturday 26 November 2016

    Makar Yahudi di Madinah



    Amat banyak kisah kaum Yahudi yang diabadikan di dalam Al-Qur’an, salah satunya adalah statement tersirat di dalam surat Al-Fatihah ayat terakhir. Kalimat “yang dimurkai” inilah yang ditujukan kepada kaum Yahudi atas kekufuran mereka atas nikmat dari Allah Ta’ala.
    Di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, setelah hijrahnya beliau ke Madinah mereka merasa gerah dengan keberadaan beliau dan kaum muhajirin. Hingga lagi-lagi sebagaimana tabiatnya yang licik, merekapun membuat makar busuk ditengah-tengah kaum Muslimin.

    Banyak hal yang diupayakan kaum Yahudi dalam rangka menimbulkan suasana instabilitas dan memprovokasi kaum Muslimin serta menancapkan rintangan-rintangan di jalan Dakwah Islamiyyah. Mereka memiliki banyak trik dalam menjalankannya, mulai dari mengadu domba Suku Aus dan Khazraj dengan mengingatkan permusuhan mereka dahulu hingga hampir saja mereka berperang, menebarkan desas-desus bohong, berpura-pura menjadi orang-orang beriman di siang hari dan di penghujungnya menjadi orang-orang kafir lagi. Hal itu untuk menanamkan benih-benih keraguan di hati orang-orang yang lemah imannya. Mereka mempersulit pencarian hidup orang yang beriman bilamana mereka memiliki sangkutan materil dengannya dan jika orang ini yang memiliki sangkutan kepada mereka, maka mereka menagihnya sepanjang hari. Bila ada hak orang ini atas mereka, maka mereka memakannya secara batil dan menolak untuk membayarnya. Mereka selalu berkata,”Kami hanya membayar hutangmu ketika d  ulu masih menganut agama nenek moyang kamu. Sedangkan bila sekarang kamu telah menjadi penganut agama baru, maka kami tidak berkewajiban untuk membayarnya kepadamu. 


    Semua kelicikan itu mereka lakukan sekalipun setelah diadakan perjanjian bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya tetap bersabar atas perlakuan mereka karena masih memiliki antusiasme untuk membimbing mereka ke jalan yang lurus.


    Sumber :
    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, 2001, Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad صلى الله عليه وسلم Dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir, hal. 349, CV. Mulia Sarana Press:Jakarta

    WARNING !

    Konten blog ini masih banyak kekurangan.

    (Beberapa konten dari zaman SMA dulu, mohon maklum)

    Ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang mafsadat serta syubhat.

    Semoga Arrohmaan menjaga, menunjuki dan mengampuni pemilik blog ini.

    Baarokallaahu fiikum.

    Ukhtukum Fillaah,

    Al-Qowarir Fidinillaah.

    Sahabat Blogger

    Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net