• Breaking News

    Pejuang Pena

    Coretan seorang hamba al-Izzah

    Tuesday 22 November 2016

    Makalah "Kematian"



    A. Definisi Kematian
          Ø  Definisi secara syar’i:
    1. Selesai tugas pengabdian seorang manusia di dunia.
    2. Tanda habisnya rezeki yang dinikmati.
    3. Terlepasnya ruh dari jasad.
    Salah seorang Salaf mengatakan bahwa kematian adalah pintu (الموت الباب) yakni pintu masuk ke alam barzakh. Kematian juga merupakan pemutus kenikmatan manusia selama di dunia.
    Kematian adalah perkara yang pasti dialami oleh manusia. Dan kematian bisa terjadi kapan saja sesuai yang dikehendaki Allaah Ta’ala. Serta tidak satupun makhluk yang tahu kapan kematian itu tiba.
          Ø  Definisi secara medis:
    1. Berhentinya jantung.
    2. Tidak berfungsinya organ tubuh manusia.

                 
    B. Dalil tentang Kematian
                a. QS. Ali Imron 185
                 كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ
    Artinya : “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya .”

                b. QS. Al-Anbiya’ 35
    كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
    Artinya : “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, Kami mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.”
                c. QS. Al-Ankabut 57
                            كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
    Artinya : “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
    Kehidupan terakhir adalah kehidupan, bukan kematian (yakni kehidupan akhirat). Hal ini dikuatkan dengan adanya dalil-dalil kematian yang berjumlah 162, sedangkan dalil-dalil tentang kehidupan berjumlah 163.

    C. Saat Kematian
                Kematian adalah mutlak hak Allaah Ta’ala. Tidak bisa diajukan atau ditunda barang sebentar saja.
                QS. Al-A’raf 34
    وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
    Artinya : “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”
                QS. Yunus 49
    قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
    Artinya : “Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).”
                QS. An-Nahl 61
    وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَٰكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
    Artinya : “Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.”

    D. Sebab Kematian
                QS. Al-Anfal 6
    يُجَادِلُونَكَ فِي الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَأَنَّمَا يُسَاقُونَ إِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُونَ
    Artinya : “Mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).”
               
    E. Tempat Kematian
                QS. Luqman 34
    إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
    Artinya : “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

               
               
    5 Kategori Kematian :
    a. Berani mati ; merasa hebat atau kebal dari kematian, salah satu sifat sombong yang amat dibenci.
    b. Sengaja mati; bunuh diri, hal ini amat dibenci oleh Allaah Ta’ala dan dilaknat.
    c. Takut mati; termasuk sifat pengecut dan terjangkit penyakit  wahn (cinta dunia dan takut mati).
    d. Lupa Mati; sesungguhnya usia tidak mempengaruhi datangnya ajal, bayi pun bisa mati.
    e. Ingat mati (Dzikrul Maut) ; orang yang cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian dan mempersiapkaan untuk kehidupan setelahnya. Dan inilah kategori yang benar.
    Dzikrul Maut memiliki fungsi : 1. Social Control / rem     2. Meningkatkan kualitas dan volume ibadah.

    (resuman dari materi Ustadz Abdussalam)

    WARNING !

    Konten blog ini masih banyak kekurangan.

    (Beberapa konten dari zaman SMA dulu, mohon maklum)

    Ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang mafsadat serta syubhat.

    Semoga Arrohmaan menjaga, menunjuki dan mengampuni pemilik blog ini.

    Baarokallaahu fiikum.

    Ukhtukum Fillaah,

    Al-Qowarir Fidinillaah.

    Sahabat Blogger

    Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net