• Breaking News

    Pejuang Pena

    Coretan seorang hamba al-Izzah

    Wednesday, 5 April 2017

    Tazkiyah (Bagian 1)




    Pejuangpena.net- Tazkiyah secara bahasa berasal dari akar kata zakaa (زكى) berarti berkembang. Tazkiyah adalah pengembangan dan pembersihan. Sedangkan menurut terminologi syara’, tazkiyah berarti perawatan, pengembangan, dan pembersihan hati dari berbagai macam bentuk kesyirikan.
    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan doa berikut:
    اللهم آت نفسي تقواها و زكِّها أنت خير من زكّاَها أنت وليها ومولاها
    “Ya Allah, berilah ketakwaan kepada jiwaku dan bersihkanlah. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik yang membersihkannya. Engkaulah penolong dan pemiliknya.” (HR. Muslim 7081 dan Ahmad 19327)


    Syari’at Islam berisikantazkiyatun nufus (pembersihan jiwa) sehingga mereka pantas menjadi penduduk surga yang bersih. Tak ubahnya seperti pakaian yang bersih kita letakkan di lemari, sementara yang kotor harus dicuci, dijemur, dan disetrika.Apabila kita memperhatikan perintah shalat, maka kita akan menemui bahwa tujuan shalat  agar terhindar dari kekejian dan kemungkaran.
    “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45)
    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bagaimana pendapatmu bila di hadapan pintu salah seorang di antara kalian ada sungai (yang mengalir) lalu dia mandi lima kali sehari? Adakah tersisa kotoran di badannya?"
    Para sahabat menjawab, "Tidak sedikit pun kotoran yang menempel."Rasulullah bersabda,"Begitulah perumpamaan shalat lima waktu yang dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan (dosa-dosa).” [HR. al-Bukhari 528 dan Muslim 1554]
    Perintah mengeluarkan zakat disebutkan di dalam Al-Qur’an dengan tujuan membersihkan dan menyucikan diri.“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka...” (QS. At-Taubah: 103)
    Perintah haji disebutkan di dalam hadits Al-Bukhari dan Muslim dengan tujuan membersihkan dosa-dosanya, sehingga diibaratkan bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya.Dari Abu Hurairah berkata: Saya mendengar Nabi bersabda“Barangsiapa yang haji karena Allah, lalu dia pulang (dari haji itu) seperti hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Al-Bukhari 1521 dan Muslim 3357)
    Demikian pula sederet syariat Allah lainnya bertujuan agar manusia bersih jiwanya. Itulah rahasia Allah, tidak menjadikan di dalam diri manusia dua hati.Apabila hati seseorang diisi dengan cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka seluruh cinta yang lain akan keluar dan terikat dengan itu. Sebaliknya, hati yang diisi cinta selain Allah, maka cinta kepada Allah akan terbang.
    Tak heran ada ungkapan seorang ulama yang sangat luar biasa, Ibnu Taimiyah, “Di dunia ini ada surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka dia tidak akan memasukinya (maka dia tidak akan memasuki surga akhirat). Surga itu adalah ketenangan jiwa/hati. Apalagi yang hendak diperbuat oleh musuh-musuhku kepadaku? Surga dan tamannya ada di dalam dadaku. Kemana saja aku pergi, ia selalu bersamaku, tidak terpisah. Jika aku dipenjara, maka itu adalah tempat dan sarana untuk berkhalwat bagiku kepada Rabb-ku. Jika aku diusir dari kampung halamanku, maka kepergianku adalah rekreasi bagiku dan jika aku dibunuh maka kematianku adlah syahid.”
    Cara Membersihkan Jiwa
    Bagaimana cara membersihkan jiwa ini? Tidak ada jalan lain kecuali kita harus mengenal diri kita, mengisi diri ini dengan tauhid dan membersihkannya (tazkiyah) dengan tiga tahapan:
    1.      Pembersihan akidah.
    2.      Pembersihan dengan menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya.
    3.      Menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah.
    Lantas bagaimana tahapan tazkiyah? Nantikan bagian selanjutnya in syaa Allah.
    Referensi:
    Farid Ahmad Okbah.2011.Hidup Hanya Sekali Jangan Salah Jalan. Jakarta: Perisai Qur’an. Hal: 54.

    WARNING !

    Konten blog ini masih banyak kekurangan.

    (Beberapa konten dari zaman SMA dulu, mohon maklum)

    Ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang mafsadat serta syubhat.

    Semoga Arrohmaan menjaga, menunjuki dan mengampuni pemilik blog ini.

    Baarokallaahu fiikum.

    Ukhtukum Fillaah,

    Al-Qowarir Fidinillaah.

    Sahabat Blogger

    Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net