Senin (11/3/2013) Relawan IDC (Infaq
Dakwah Center) Abdullah Safar bertugas menyampaikan bantuan dan
kemanusiaan di LP Salemba. Tiba-tiba ia dilarang masuk, padahal sudah
ambil antrean nomor 038, dengan alasan LP tidak kondusif pasca
perkelahian antarnapi.
Seorang pembezuk yang sempat masuk juga
dipaksa pulang dan sempat bercerita kepada Relawan IDC perihal keributan
di LP Salemba. Konon, di dalam LP Salemba terjadi pengeroyokan, bukan
perkelahian. Dua orang aktivis Islam dikeroyok ratusan preman etnis
tertentu.
Mulanya, dua orang aktivis Islam yang
menghuni salah satu blog, berpapasan dengan napi preman dari etnis
tertentu dari seberang. Tiba-tiba ia dikeroyok oleh 9 orang preman
tersebut.
Alih-alih mengamankan situasi, dua orang
sipir membawa dua orang aktivis Islam dan 9 orang preman itu ke kantor
LP. Ketika melintas di lapangan menuju kantor LP, ratusan napi dari blog
lain mengeroyok dua orang aktivis Islam itu. Dua orang sipir tidak bisa
berbuat apa-apa kecuali hanya menonton.
Akibat pengeroyokan itu, konon dua orang
aktivis Islam babak belur berdarah-darah. Telinga bagian belakang sobek
mengucurkan darah, mukanya lebam-lebam dan kakinya juga penuh luka.
Sampai berita ini diturunkan, sipir yang
berjaga di LP tidak mau mengklarifikasi. Dia hanya membenarkan bahwa
ada perkelahian napi di LP. [taz]
Source: voa-islam.com