Pemimpin Palestina Kecam Pernyataan Romney soal Jerusalem
Liputan6.com, Jerusalem: Beberapa pernyataan Calon Presiden Amerika Serikat Mitt Romney saat berkunjung ke Israel membuat Palestina berang.
Rival Obama ini menyebut Jerusalem sebagai ibukota Israel [baca: Mitt Romney: Jerusalem adalah Ibukota Israel].
Romney juga menyatakan, Israel lebih maju daripada Palestina dengan menyebutkan beberapa fakta nyata tentang keunggulan Israel, seperti teknologi pembangkit tenaga listrik dan pendapatan per kapita.
Pejabat senior Palestina Saeb Erekat menyebut pernyataan kandidat presiden AS itu sebagai suatu tindak rasisme. Menurutnya, Romney jelas berpihak pada Israel dengan tidak pendudukan Israel yang berperan besar terhadap perekonomian Palestina. Erakat mengatakan Romney tidak tahu apa-apa soal sejarah dan perkembangan hubungan Israel-Palestina.
Romney juga menyatakan, Israel lebih maju daripada Palestina dengan menyebutkan beberapa fakta nyata tentang keunggulan Israel, seperti teknologi pembangkit tenaga listrik dan pendapatan per kapita.
Pejabat senior Palestina Saeb Erekat menyebut pernyataan kandidat presiden AS itu sebagai suatu tindak rasisme. Menurutnya, Romney jelas berpihak pada Israel dengan tidak pendudukan Israel yang berperan besar terhadap perekonomian Palestina. Erakat mengatakan Romney tidak tahu apa-apa soal sejarah dan perkembangan hubungan Israel-Palestina.
Lebih lanjut lagi, pejabat yang dekat dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ini menuturkan, pernyataan Romney tersebut dapat menghancurkan hubungan AS dengan negara muslim. "Ada 57 negara muslim dari Timur Tengah di sini. Pernyataan Romney itu bisa menjadi amunisi terhadap dirinya sendiri," kata Erakat.
Senada dengan Erakat, Menteri Tenaga Kerja Palestina Ahmed Majdalani juga menuding pernyataan Romney tersebut berbau rasisme. "Jika ingin menarik simpati kaum Yahudi di Israel, seharusnya dia tidak perlu menyakiti hati Palestina," kata Majdalani seperti dilansir Associated Press, Senin (31/7). (YUS)
