Bismillaahirrohmaanirrohiim......
Lemah memang dominan ada pada sosok perempuan. Namun semua itu bagiku bukanlah cela, karena aku yakin Allaah 'azza wa jalla menyimpan kekuatan di balik kelemahan itu. Karena kelemahan itu manusia akan sadar akan ketidaksempurnaannya. Karena kelemahan itu lah dunia ini di seimbangkan Allaah azza wa jalla, fikirkan jikalau tiada kelemahan maka tiadalah kekuatan yang sejatinya memang harus ada. Dan karena kelemahan itulah awal melangkah belajar rasa MALU ! tahukah, itu hanya awal! dan bahwa setelah itu Malu adalah Kekuatan seorang Muslim. Disitulah titik terpenting agar ia tidak berlaku semena-mena karena hidupnya telah disempurnakan oleh syari'at dari Allaah Yang Maha Sempurna.
Cibiran, hinaan, justifikasi bukanlah hal yang aneh ketika menimpa seorang muslim, karena itu memang sunatullaah yang memang harus terjadi. Tapi, dengan kelemahannya sebagai hamba Allaah Ta'ala, ia MALU untuk putus asa dari rohmat Allaah. ya... karena itu adalah larangan Allaah Ta'ala.
Barangkali teori itu nampak menegarkan seseorang, tapi aku dan kalianpun tahu rasa sakit ketika merasakannya. Ketika ketidak sempurnaan diri nampak disertai rasa iri akan amal-amal sholih orang lain yang terasa mudah, sungguh itu menjadikan noda samar di hati. Yang apabila dipupuk dengan rasa lemah sebagai seorang hamba akan membersihkannya. Berbeda dengan kekuatan sosok manusia yang tidak sadar akan kehambaannya, ia akan terjungkal.... ya... itu karena ia terlalu yakin bisa mengatasi semua itu tanpa campur tangan Allaah Ta'ala.
wallaahu a'lam
LAA HAULAA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
Lemah memang dominan ada pada sosok perempuan. Namun semua itu bagiku bukanlah cela, karena aku yakin Allaah 'azza wa jalla menyimpan kekuatan di balik kelemahan itu. Karena kelemahan itu manusia akan sadar akan ketidaksempurnaannya. Karena kelemahan itu lah dunia ini di seimbangkan Allaah azza wa jalla, fikirkan jikalau tiada kelemahan maka tiadalah kekuatan yang sejatinya memang harus ada. Dan karena kelemahan itulah awal melangkah belajar rasa MALU ! tahukah, itu hanya awal! dan bahwa setelah itu Malu adalah Kekuatan seorang Muslim. Disitulah titik terpenting agar ia tidak berlaku semena-mena karena hidupnya telah disempurnakan oleh syari'at dari Allaah Yang Maha Sempurna.
Cibiran, hinaan, justifikasi bukanlah hal yang aneh ketika menimpa seorang muslim, karena itu memang sunatullaah yang memang harus terjadi. Tapi, dengan kelemahannya sebagai hamba Allaah Ta'ala, ia MALU untuk putus asa dari rohmat Allaah. ya... karena itu adalah larangan Allaah Ta'ala.
Barangkali teori itu nampak menegarkan seseorang, tapi aku dan kalianpun tahu rasa sakit ketika merasakannya. Ketika ketidak sempurnaan diri nampak disertai rasa iri akan amal-amal sholih orang lain yang terasa mudah, sungguh itu menjadikan noda samar di hati. Yang apabila dipupuk dengan rasa lemah sebagai seorang hamba akan membersihkannya. Berbeda dengan kekuatan sosok manusia yang tidak sadar akan kehambaannya, ia akan terjungkal.... ya... itu karena ia terlalu yakin bisa mengatasi semua itu tanpa campur tangan Allaah Ta'ala.
wallaahu a'lam
LAA HAULAA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH