• Breaking News

    Pejuang Pena

    Coretan seorang hamba al-Izzah

    Sunday, 30 October 2011

    untukmu wahai remaja


     BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM

           Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan penulis dalam menyelesaikan tulisannya. Semoga Allah  سبحانه وتعال memelihara tulisan ini dari kesalahan dan kekurangan.
    يم
           Kehidupan remaja adalah suatu proses kehidupan yang paling rentan dalam segala hal. Yang paling memprihatinkan adalah betapa mudahnya remaja dalam menerima budaya-budaya barat. Bahkan remaja muslimpun tak luput darinya. Inilah tugas kita untuk membantu menyadarkan para remaja muslim untuk lebih berhati-hati dalam bersikap.
           Yang lebih memprihatinkan lagi adalah negara yang mayoritas berpenduduk muslim ini dengan mudahnya dicekoki budaya barat yang tak beradab itu, innalillaahi wa inna ilaihi roji’uun. Mari kita awali dari diri kita sendiri agar tercipta pribadi berakhlakul kariimah (mulia), yang insyaa Allah dengannya kita bisa bersama memerangi akhlakul mazmumah (tercela) tersebut. Semoga Allah سبحانه وتعال  senantiasa memelihara akhlak umat ini.
    Semoga bermanfaat

    Purwodadi, 22 Mei 2011









    A.   Idolaku adalah hamba terbaik
           Kini beribu manusia bersaing untuk menjadi idola para manusia yang lainnya. Mereka mengira ditiru orang lain adalah hal yang hebat. Pernahkah mereka berfikir bahwa sosok idola yang ditiru tiap detailnya berarti dia telah mencontohi (memimpin) seseorang pada sikap tertentu. Jika sang idola adalah seorang yang sholih tak masalah, bahkan dianjurkan. Tapi bagaimana dengan mereka yang tak berpengetahuan agama, yang hidup hanya mengikut hawa nafsunya? Hanya bermodalkan paras yang elok dan gaya yang keren dimata para penggemarnya.
           Sungguh miris jika melihat remaja muslim ikut-ikutan dalam menggilai seorang manusia yang hina di mata Allah, bahkan mengorbankan waktu yang seharusnya adalah hak Allah yang dibuang hanya untuk melihat idola tanpa adab agama itu. Yang lebih miris lagi, remaja muslim yang mengidolakan orang-orang nonmuslim. Tak pernahkah mereka berfikir, betapa perjuangan umat islam untuk menegakkan agama tahuid ini dimuka bumi yang oleh oran-orang non muslim terus-menerus diperangi dan dilecehkan. Tapi dengan mudahnya mereka bersama kaum nonmuslim dan membela mereka. Dimana mereka meletakkan Allah dan rasulullah?
           Wahai remaja muslim yang sholih, janganlah terjerumus kedalamnya dan jika kau mampu, nasehatilah kawan-kawanmu. Karena itu lebih baik bagimu.
           Rasulullah , seorang hamba yang sungguh mulia di mata manusia dan dimuliakan oleh Allah dengan segala kelebihan yang diberikan-NYA kepada beliau. Sumber teladan umat muslim, pejuang yang tangguh, pemimpin yang luar biasa, dan hamba terbaik yang selalu memohon ampunan meskipun Allah telah menghapus dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Lalu bagaimana bisa dengan beribu kelebihan dari hamba lainnya, ia bisa diacuhkan begitu saja? Tiada satu alasanpun untuk menolak mengidolakannya. Perangai yang lembut, pribadi dengan akhlak cerminan dari Al-Qur’an, seorang yatim yang tegar dalam menghadapi cobaan. Tiada salah mengagumi seorang yang sholih, tapi cintailah rasulullah lebih dari yang lainnya bahkan diri sendiri, tapi tentu saja sesuai syariat islam dan dibawah cinta kita kepada Allah. Para shahabat nabi adalah generasi terbaik akhlaknya yang dengannya kita bisa mencontoh kecintaannya kepada rasulullah.
           Wahai remaja muslim, mulai sekarang marilah kita mengidolakan seorang hamba terbaik yang diciptakan Allah untuk membawa berita gembira dan memberi peringatan.

    B.   Pandailah menggunakan teknologi
           Di zaman yang modern ini, disertai dengan perkembangan teknologi yang pesat, sungguh mengancam akhlak para remaja muslim jika tidak menggunakannya dengan tepat. Terutama jaringan internet yang selama ini sering disalah gunakan oleh kebanyakan para remaja. Tak dipungkiri lagi, sekolah tidak cukup untuk membentengi remaja yang haus akan rasa ingin tahu berlebihan. Berbagai buku, seminar, nasehat yang bersifat rasional ataupun dalil-dalil naqli belum bisa sempurna mengubah sifat-sifat remaja sekarang ini. Dikarenakan virus budaya barat yang sudah menggerogoti remaja dalam setiap aspek kehidupannya. Ingatlah firman Allah: “ dan jika Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, Dia akan memahamkannya dalam agama.”
           Betapa beruntunglah mereka yang difahamkan Allah dalam agama. Namun, janganlah bersedih. Ingatlah firman Allah: “ Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, hingga mereka mau merubahnya sendiri.” Inilah titik terang bagi kita, mereka yang telah difahamkan dalam agamanya tidak serta-merta faham, tetapi merekapun butuh waktu dalam proses belajar, ditambah dengan keinginan yang kuat hingga akhirnya mereka diridhoi Allah untuk faham dalam agama. Jika mereka berusaha bisa, kenapa kita tidak? Para ulama salaf dengan keterbatasan sarana transportasi dan media informasi mampu menciptakan karya yang luar biasa. Dan kini dengan sarana yang mudah dan memadahi kenapa kita tak mencoba menata diri untuk bisa seperti mereka? Bahkan berlomba dengan mereka? Bukanlah Allah telah berfirman : “ berlomba-lombalah dalam kebaikan.” Jadi sudah sewajarnya  jika kita ingin lebih banyak amal sholihnya dari muslim yang lainnya. Maka dari itu, mulai dari sekarang benahilah diri kita dalam menggunakan teknologi mulai dari yang terkecil, mulailah untuk tidak membuang waktu untuk bermain game, tapi carilah informasi di media informasi(internet, televisi, koran, dll...), dan jadilah remaja yang bisa mendayagunakan teknologi dalam bentuk syar’i.
    C.   Temanmu ialah cerminan dirimu
           Ingatlah sabda Rasulullah SAW  bahwa jika engkau ingin tahu akhlak seseorang, lihatlah temannya. Jangan sekali-kali menyepelekan masalah ini. Mungkin kau akan berfikir, “ bukankah kita tidak boleh membeda-bedakan teman?bukankah itu namanya egois?”. Yang dimaksud disini adalah saat seseorang memiliki teman, itu berarti ia cocok dengan orang yang dijadikannya teman tersebut. Dan saat seseorang bergaul dengan orang tersebut kemungkinan besar akhlaknya kurang lebih sama dengannya. Tapi dari sabda Rasulullah tersebut, kita dapat mengambil hikmahnya, yaitu agar kita berhati-hati dalam memilih teman, karena teman yang buruk bisa menjerumuskan kita ke dalam lembah kemaksiatan. Berbeda dengan berkumpul dengan orang-orang sholih, kita akan mendapatkan berkah dari Allah, bahkan insyaAllah akhlak kitapun bisa berubah seperti mereka. Rasulullah telah memberikan perumpamaan dalam hal ini bahwa,” seseoranng yang bergaul dengan orang yang baik bagaikan berteman dengan penjual minyak wangi(yang apabila kita dekat dengannya kita akan mencium aroma wangi, bahkan kitapun bisa menjadi wangi). Sedangkan bergaul dengan teman yang buruk bagaikan berteman dengan pandai besi(yang apabila kita dekat dengannya kita akan mencium aroma keringat yang tidak sedap, merasakan panas api , bahkan tak tertutup kemungkinan akan terkena percikan besi panas).
    D.   Jagalah pandanganmu
           Dan katakan kepadalah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormata mereka(An-Nur:31). Kehidupan bebas sepeti sekarang ini adalah senjata jitu bagi musuh-musuh islam dalam melancarkan aksinya. Terlebih bagi para remaja yang paling mudah untuk dijadikan sarana pemecah umat. Mereka meracuni akhlak para remaja muslim dengan pemikiran, ideologi, budaya yang tak beadab dengan dasar  bahwa segala aspek kehidupan harus rasional. Wahai remaja, janganlah termakan oleh tipu daya mereka. Kita harus meletakkan rasional dibawah ketetapan Allah SWT. Karena Allah-lah yang maha mengetahui, Dia menyimpan rahasia-rahasia yang apabila manusia mengetahuinya, maka tiadalah manusia dimuka bumi yang kafir kepadaNYA. Padahal Allah menciptakan manusia dimuka bumi agar tahu siapa yang berbuat baik dan siapa yang berbuat kerusakan. Ingatlah firman Allah,” jika Allah menghendaki, maka berimanlah seluruh manusia dimuka bumi, maka apakah kamu akan memaksa mereka untuk beriman?” rasulullah bersabda bahwa sesungguhnya kepala yang ditusuk denganbesi itu lebih baik dari pada daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya(HR.At-Tabrani dan Baihaqi). Tapi kebanyakan remaja menyepelekan hal ini, padahal mereka telah mengetahui bahwa hal itu haram. Beribu alasan irasional terlontar dari lisannya. Bahkan dengan beraninya para remaja muslimah bercampur-baur dengan para laki-laki. Dengan PD-nya dengan hijab yang mereka pakai, mereka berbicara hal-hal yang kasar dan tidak sopan. Lalu dimanakah akhlak  muslimah yang tawadhu’ berada? Tak jauh, ia ada didalam hati yang telah tertutupi oleh titik hitam yang tebal hingga ia tak bisa membedakan benar dan salah. Tampak dekat tapi jika tak segera dilenyapkan titik hitam itu dengan taubatan nasuha, maka hati itu akan mengeras dan apabila dinasehati, kerasnya hati itu akan terlontar lewat sikap seseorang yang tidak bisa menahan pandangannya. Bukankah hati itu penentu akhlak seseorang? Jika hati itu buruk, maka buruklah akhlaknya. Begitu pula sebaliknya. Ingatlah dari mata inipun bisa tercipta zina.
           Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan pertama, pandangan seterusnya tidak dibenarkan(HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi). Berhati-hatilah! Apakah kau akan mengikuti budaya tanpa adab itu? Apakah kau akan membantu musuh islam untuk menghancurkan agamamu sendiri? Marilah menjadi pribadi yang bertaqwa dengan mengindahkan sabda rasulnya dengan mengikuti sunnahnya. Buatlah budaya yang islami, perkumpulan remaja akhwat atau ikhwan. Karena itu akan bisa membantumu untuk menjaga pandanganmu. Tak usah bepergian tanpa tujuan dan kebutuhan yang mendesak. Jangan takut dijauhi temanmu, karena saat kau berusaha mencari kebaikan insyaAllah akan dimudahkan. Dan setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan jika kau mencari kebaikan, Allah akan mengganti temanmu dengan seorang sahabat yang lebih baik lagi, insyaAllah. Ingatlah, tiada seorangpun yang sempurna untuk dijadikan teman di dunia ini. Dan sebaik-baik teman adalah ilmu, dengan ilmu kita bisa dekat dengan Allah dan saat kita dekat dengannya kita akan dijaga olehNYA, insyaAllah........
    E.   Lisan itu bagaikan pedang
           Beribu gaya bicara manusia, mulai dari yang kasar hingga yang sopan santun adalah cerminan dari hatinya. Lisan ini lebih kejam dari pedang. Dengannya terjadilah perselisihan antar manusia, darinya fitnah bermula, darinya kebohongan tercipta. Memang sulit menjaga tutur kata, kebanyakan orang berdalih bahwa,” inilah aku, aku tercipta seperti ini, sudah dari sana seperti ini dan tidak bisa berubah lagi.” Mengapa ia berfikir seperti itu? Sungguh itu adalah kesalahan yang fatal. Memang benar segala yang ada dalam diri kita adalah takdir dari Allah. Tapi Allah-pun telah berfirman bahwa Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum,hingga mereka mau merubahnya sendiri. Apakah bukti itu masih kurang agar kita mau berusaha merubah tutur kata yang masih kasar? Lihatlah kebanyakan muslimah sekarang ini, dengan PD-nya dengan hijab yang mereka pakai, mereka berbicara dengan kasar dan tidak sopan. Lalu dimanakah akhlak  muslimah yang tawadhu’ berada? Tak jauh, ia ada didalam hati yang telah tertutupi oleh titik hitam yang tebal hingga ia tak bisa membedakan benar dan salah. Tampak dekat tapi jika tak segera dilenyapkan titik hitam itu dengan taubatan nasuha, maka hati itu akan mengeras dan apabila dinasehati, kerasnya hati itu akan terlontar lewat lisan dengan kata-kata yang menyakitkan. Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik(Al-Ahzab). Wahai remaja muslim, janganlah kalian suka tertawa terbahak-bahak, bahkan rasulullah tidak pernah tertawa terbahak-bahak, tapi cukuplah dengan senyuman Karena senyuman lebih banyak mengandung manfaat. insyaAllah.......
           Awalilah dari diri sendiri untuk menjaga lisan ini, agar kita tak disakiti oleh lisan orang lain.
    F.    Jangan putus asa menuntut ilmu
           Berbagai macam ilmu dimuka bumi ini, sedikit dari yang dimiliki Allah SWT. Yang dengannya bisa kita jadikan pedoman dalam hidup ini. Banyak manfaat dari ilmu, saat di dunia kita membutuhkan ilmu. Begitu pula untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat, kita wajib memiliki ilmu tentangnya. Itulah mengapa islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu.Rasulullah bersabda bahwa,” menuntut ilmu wajib hukumnya bagi orang-orang muslim, mulai dari kecil hingga meninggal dunia.” Marilah kita tengok para ulama zaman dahulu, mereka menempuh jarak ribuan kilometer hanya untuk mencari ilmu. Itu semua karena mereka memegang  teguh sabda rasulullah,” tuntutlah ilmu hingga ke negeri cina.” Maksud hadits ini bukan mengharuskan kita menuntut ilmu ke negeri cina, tapi carilah ilmu meskipun harus pergi jauh meninggalkan kampung halaman. Karena di luar sana terdapat banyak ilmu yang tidak kita ketahui, yang sebetulnya sangat bermanfaat.
            Dan bersyukurla kawan, dengan adanya teknologiyang canggih saat ini sangat membantu kita mendapatkan berbagai macam informasi. Tidak perlu pergi jauhpun kita bisa melihat dunia lewat internet atau yang lainnya. Tapi tentu saja kita tidak bisa langsung percaya 100% dengan informasi yang kita dapati darinya. Kita tetap harus berpedoman dengan Al-Qur’an dan hadits. Di zaman yang jauh dari zaman nabi ini, kita harus berhati-hati, janganlah taklid(ikut-ikutan) kepada orang tertentu. Karena tak selamanya seseorang itu benar meskipun ia adalah orang yang cerdas. Dan belajarlah dari para sahabat nabi bagaimana mereka sangat mencintai Rasulullah lebih dari diri mereka sendiri tanpa ghuluw(mengagumi dengan berlebih-lebihan). Karena belum sempurnalah iman seseorang jika ia belum mencintai Rasulullah lebih dari dirinya sendiri. Kawan, carilah ilmu yang bermanfaat, perdalamlah ilmu agama, yang akan mendekatkan kalian kepada Allah SWT. Janganlah kalian berputus asa dalam menghadapi rintangan dalam menempuh perjalanan menuntut ilmu. Saat kalian tak tahu, dan merasa bodoh, janganlah kalian berputus asa. Ingatlah firman Allah,” dan tidaklah berputus asa dari rahmat Allah, kecuali mereka orang-orang kafir.”
           Manusia memang telah ditakdirkan dengan kelemahannya dan kelebihannya. Jika kita telah tahu hal tersebut, kenapa kita tidak berfikir bahwa inilah kesempatan untuk bisa mewujudkan takdir baik dengan berusaha menuntut ilmu dengan sekuat tenaga. Tiap-tiap manusia memiliki kesempatan yang sama, tapi yang membedakan adalah bagaimana mereka bisa mengoptimalkan usaha dalam kesempatan tersebut. Janganlah kalian pasrah dengan mengatakan,” jika takdirku baik aku akan menjadi orang baik dan sebaliknya.” Itu menandakan bahwa engkau tidak mensyukuri nikmat dari tuhanmu. Mensyukuri tidak cukup dengan hamdalah. Syukurpun harus bisa memanfaatkan secara optimal apa-apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita. Saat ada temanmu lebih pintar darimu, janganlah menganggap engkau tidak bisa sepertinya. Bahkan engkau bisa lebih baik darinya jika usahamu melebihinya. Jangan pesimis dengan kekuranganmu. Bahkan kekuranganmu adalah hal terindah jika kau mampu mensyukurinya. Tiada kata menyerah dalam menuntut ilmu. “Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga. Sesungguhnya para malaikat menaungkan sayap-sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu karena terhadap apa yang diperbuat.”(HR. At-Tirmidzi)
           Jangan lupa, berdo’alah kepada Allah SWT agar dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat.
    G.  Berhati-hatilah dengan penampilanmu
           Berbagai macam tren pakaian dan gaya dalam berpakaian telah banyak menyesatkan akhlak remaja muslim dan remaja muslimah khususnya. Berbagai make-up dan assesoris yang menurutnya modis dan keinginan manusia untuk berpakaian berlebih-lebihan untuk memamerkan keindahannya telah membuat aturan agama ini layaknya tersingkir olehnya. Kita saja diwajibkan untuk menjaga pandangan ini, lalu apakah layak kita memamerkan dan mengumbar penampilan ini untuk orang lain yang bukan mahrom? Janganlah mengikuti budaya tanpa dasar itu. Karena jika engkau mengikuti kebanyakan manusia di muka bumi, engkau akan disesatkannya. Nabi SAW bersabda,” barangsiapa mengenakan pakaian berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhir nanti(HR. Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah).” Takutlah dengan ancaman itu wahai saudaraku, karena sungguh Rasulullah adalah orang yang jujur. Ada satu kisah, Asma’ binti Abu Bakar telah menemui Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasulullah,” wahai Asma’ ! sesungguhnya seorang gadis yang telah haid tidak bolehbaginya mendzohirkan(menampakkan) anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja.”(HR. Muslim dan Bukhori).
            Wahai remaja muslimah kenakanlah hijabmu(jilbab), karena wajib bagimu untuk menutupi auratmu. Jangan kau berkata, aku malu jika memakai jilbab jika belum bisa menjilbabi hati ini. Itu bukanlah perkataan seorang muslimah! Allah SWT berfirman,” hendaklah mereka(perempuan) melabuhkan kain kerudung hingga menutupi dada-dada mereka(An-Nur:31). Takutlah dengan ancaman neraka dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,” wahai anakku Fatimah ! adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada  dilihat oleh lelaki yang bukan mahromnya.”(HR. Bukhori dan Muslim). Jika kau berniat dengan ikhlas dan mengharap kemudahan dari Allah, Allah akan memudahkan jalanmu. Bahkan justru dengan mengenakan hijab itu, engkau akan termotivasi untuk selalu menjaga akhlakmu. Karena engkau malu kepada Allah SWT.
           Janganlah suka bepergian untuk memamerkan perhiasan-perhiasan kalian. “Dan janganlah mereka(perempuan) menghentakkan kaki( atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.”(An-Nur:31)
           Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum lelaki supaya merekaitu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zina.”(HR. Nasa’i, Ibn Khuzaimah dan Hibban). Dan janganlah kalian bertabarruj ( berlebi-lebihan dalam berhias). Berhiaslah sepantasnya, berpakaianlah dengan sopan, jangan menampakkan auratmu. Jangan berfikir jika seseorang yang menutupi auratnya itu sok suci, bahkan memang benar! Mereka adalah orang-orang yang menjaga kehormatannya, sesuai yang diperintahkan tuhannya. Tahukah kalian muslimah yang dijanjikan surga untuknya? Yaitu,” apabila seorang perempuan itu sholat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia kedalam syurga dari pintu-pintu yang ia kehendaki.”(HR. Al Bazzar).


    WARNING !

    Konten blog ini masih banyak kekurangan.

    (Beberapa konten dari zaman SMA dulu, mohon maklum)

    Ambillah yang bermanfaat dan tinggalkan yang mafsadat serta syubhat.

    Semoga Arrohmaan menjaga, menunjuki dan mengampuni pemilik blog ini.

    Baarokallaahu fiikum.

    Ukhtukum Fillaah,

    Al-Qowarir Fidinillaah.

    Sahabat Blogger

    Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net